Rabu, 28 Januari 2009

Asa tak berpengharapan

Di dinding tebal bercat warna hijau keputih-putihan diri ini bersandar dan bertafakkur atas semua tindak-tanduk yang telah terlewatkan. Apatah tindak-tanduk yang berupa kebaikan ataupun yang mengarah pada perbuatan nista. perasaan bersalah kan berlumur dosa selalu menghiasi di dalam relung jiwaku. Amat penuh sesak.. nafasku, mata terbasahi... air mata yang berkelinang... karena merasa keringnya iman yang mampu membentengi diri dari amal kemaksiatan dan menuntun pada amal kebajikan. Sungguh diri ini terasa jauh dari Tuhan yang selalu berkasih sayang terhadap hambanya yang selalu menyebut asma-Nya.

Bila mengingat langkah hidupku ini dari masa kecil hingga ku beranjak dewasa sungguh tak terasa sudah sejengkal jari jemari bergerak tanpa batas pada usia yang kian semakin pendek dan dekat dengan ajal kematian yang siap menghadang di depan mata. Entah berapa lama diri ini dapat menyadari secara terus menerus akan berartinya hidup ini jika kita terus menghiasi dengan amal kebaikan sebagai bekal kelak pada kehidupan yang dijanjikan oleh Tuhan.

Dalam mengarungi samudera kehidupan ini kita seperti orang asing "ghuroba'" yang berkelana sepanjang jalan tak tahu entah kapan perjalanan kita akan berakhir sampai ujung jalan yang kita tempuh ini. Jika jalan yang kita lalui itu ada petunjuk arah yang kita anggap benar dan tidak menjerumuskan maka secara bijak perlu kita ambil petunjuk itu untuk kita jadikan pedoman hidup kita. Namun sebaliknya bila kita ragu dan tidak meyakini arah petunjuk itu alangkah baiknya kita berani mengabaikannya dan berani berkata "tidak" untuk tidak megikutinya.

Seringkali diri ini na'if terhadap sesuatu perkara yang kita ketahui dari padanya adalah sebuah kemaksiatan_ perkara sesat dan menjerumuskan, yang mampu menghancurkan angan-angan kehidupan kita, Namun tetap kita lakoni dengan senang hati tanpa jijik terhadapnya.Terkadang pula kita acuh tak acuh terhadap kebaikan walau sekecil apapun , nasihat-nasihat yang diucap oleh orang-orang shaleh di sekeliling kita hanya angin lalu masuk telinga kiri keluar kanan. Seharusnya Kita mampu berkata dari dalam hati untuk berani mengatakan "Ya" atau "tidak" dari bisikan-bisikan yang menghiasi jiwa kita.

Konsep Renaisans Islam berbeda dengan Barat

Konsep renaisans Islam berbeda dengan Barat. Renaisans barat muncul pada abad ke-14 akibat supremasi gereja katolik Roma dan tumbuhnya faham individualisme. Renaisans Barat dibaca dalam kontyeks matinya Feodalisme, bangkitnya individualisme dan penentangan terhadap supremasi gereja katolik Roma. Sementara Renaisans dalam kontek Islam, bukanlah penentangan kesatuan agama dan negara, tetapi bagaiman merevitalisasi umat Islam agar mereka bangkit dan bisa maju seperti halnya kejayaan Islam masa lampau.
Namun sampai saat ini ummat islam masih di tengah harapan untuk merebut kembali atas kejayaanya pada masa lampau tersebut, penyebab kemunduran umat Muslim akibat terhegemoni sendiri dalam Fiqih Oriented yang sudah mengakar dalam kultur ummat. Bisa kita lacak bagaimana gambaran pemikiran pada abad setelah dibukanya pintu ijtihad oleh para ulama' fiqih yang memunculkan aliran madzhab fiqih beraneka macam., dengan hanya berkutat pada maslah fiqih antar hukum yang sekedar khilafiyah terkadang berdampak fatal pada pola pikir umat islam yaitu munculnya dikotomi dan disintegrasi faham yang tidak mau merujuk pada dasar yang sangat pokok dalam agama Islam yaitu masalah Aqidah, ilmu filasafat dan alam, serta ilmu Humanoria. Kita sebagai Ummatan washatan dan Barat sebagai Power interest (pusat kekuasan) yang sejatinya merampas ilmu sebagia hrat kita, mari kita songsong dan bangkit dari peradaban islam yang cenderung bias ini guna menjunjung tinggi peradaban kita yang gemilang di mata dunia.

Ada sebuah hadits yang perlu dicermati oleh Ummat Islam untuk di baca dan difahami:
" Suatu saat Umat islam akan banyak, tetapi sayangnya ia seperti buih di lautan." " Umat Islam akan merosot karena dua hal, yaitu cinta pada dunia dan takut menghadapi maut."

Islam menolak Sekulerisasi

Islam tidak memberikan tempat bagi sekulerisasi karena agama wahyu ini memang tidak mengenal dikotomi secara tegas antara kehidupan dunia dan akhirat, antara yang profan dan yang sakral antara yang imannen dan yang transendental dan lain sebagainya. Universalitas dan sentralitas Islam bagi kaum muslimin dalam kehidupan mereka merupakan ajaran terpenting yang tidak dapat ditawar lagi.

Selasa, 27 Januari 2009

HUKUM VALENTIN DAY

Pondokshabran.org: Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.

Kali ini akan kita kupas tentang Valentine yang secara kebetulan perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.

Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.

Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit panjang lebar agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif1 dan akurat sehingga kita dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah bertambah intensitasnya.


Sejarah Valentine

Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir ?Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang Kristen.

Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 - 270 M) mempunyai kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.

Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman mati.

Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan kepada gadis kenalannya, yang isinya :

' From Your Valentine '

Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai hari Velentine.

Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.

Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.

Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.


Valentine dan Barat

Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.

Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.

Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.

Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.

Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa masyarakat kota, ada seorang koresponden yang pernah berada di luar negeri memberikan pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi, menjadikan mereka ramah dan permisif terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion, kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain sebagainya.

Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja yaitu ?model baru lebih trendy atau fashionable yang lama telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara Valentine.


Survey Membuktikan

Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah pinggiran kota via telepone ketika diajukan pertanyaan apakah Valentine itu ? didapatkan hasil rata-rata para koresponden dari kalangan remaja memberikan jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sejarah Valentine. Dan ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian besar menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang kekasih, sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu bukan hanya satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan alasan karena Valentine adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif dan merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu tentang hari Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada teman spesial.

Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah berumah tangga dengan kisaran umur antara 30 tahun hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih remaja mereka telah tahu tentang Valentine tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi pertanyaan lanjutan apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk merayakan Valentine, sebagian besar menjawab tidak masalah asal tidak kebablasan, dan sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan pengarahan dan sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam.

Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap masyarakat mengenai Valentine ?walaupun kurang akurat-:

Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal Valentine padahal para orang-tua mereka hampir 100% tidak mengenal Valentine pada masa remajanya berarti Valentine telah berkembang pesat dalam satu generasi.

Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui tentang sejarah Valentine.


Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang Valentine dan bagaimana semestinya umat Islam harus bersikap.


PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE

Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine merupakan :

    1. Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
    1. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).

    1. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.

    1. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.

Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :

Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6

Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim

Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.

Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad

Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.


Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36

Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu a?lam.

Kiprah SEPILIS Sepeninggal Cak Nur

بسم الله الرحمن الرحيم


oleh : Zainuddin Rahib

Sepeninggal Nurcholish Madjid (Cak Nur) yang disebut-sebut sebagi pelopor paham sekulerisme, pluralisme dan liberalisme di Indonesia, para pengikut dan pengusung paham SEPILIS (akronim sekulerisme, pluralisme dan liberalisme) bukan makin surut tapi tampaknya makin subur. Sepertinya mereka memanfaatkan situasi meninggalnya Cak Nur sebagai momentum untuk lebih memberdayakan gerakan SEPILIS. Tak tanggung-tanggung mereka menyebut Cak Nur sebagai "Bapak Pluralisme dan Toleransi" serta bertekad akan melanjutkan perjuangannya.

Kalau Cak Nur masih malu-malu menyatakan dirinya sebagai penganut paham liberalis-pluralis, para juniornya sudah terang-terangan menyebut dirinya penganut paham SEPILIS, bahkan berani vulgar menghujat pihak yang mereka anggap tidak sejalan dengan paham mereka. (Ingat makian Ulil Abshar Abdalla terhadap fatwa MUI yang mengharamkan sekulerisme, pluralisme dan liberalisme agama).

Belum lama ini, sebuah kantor berita radio di Jakarta yang biasa menjadi corong Jaringan Islam Liberal (JIL) menyiarkan semacam 'Manifesto JIL', yang intinya mengajak mendiskusikan "pelbagai kemungkinan lain bagi aneka masalah keagamaan yang oleh banyak orang dianggap telah baku, tuntas, karena tidak mungkin, selain tak ada manfaatnya dipersoalkan atau ditinjau ulang. Pada hemat kami, banyak di antara ihwal keagamaan tersebut terbuka untuk direnungkan dan didiskusikan kembali. Kami menganggap banyak di antara doktrin-doktrin keagamaan tersebut yang perlu dilihat secara jernih dan tajam. Digeledah fakta-fakta sejarahnya, dilacak asal-usul dan argumen-argumen pembentukan pembakuannya, dicermati maksud-maksud pokoknya yang dapat berbeda dari bunyi teksnya di permukaan. Ditimbang relevansi dengan situasi kekinian.


Ringkasnya, supaya agama sebagai sumber nilai berjalan seiring dengan kemanusiaan universal atau bahkan menjadi pedoman yang wajar dalam ilhami perilaku hidup manusia di banyak bidang, sebagai individu dan anggota masyarakat. Semua itu berlaku untuk aspek-aspek sosial atau publik muamalah agama ini, bukan segi-segi peribadatan dan tatacaranya yang merupakan urusan pribadi masing-masing dan memang bukan pusat perhatian JIL.

Bahwa kemudian ide-ide JIL memunculkan kontroversi, itu kami pandang sebagai resiko inheren, meski kontroversi pastilah bukan tujuan kami. Sangat kami sayangkan bahwa kontroversi itu berkembang menjadi kekerasan dan fitnah. Kini JIL menjadi sasaran empuk bagi aneka fitnah. Segala ide yang dianggap nyleneh dinisbahkan kepada JIL, padahal mungkin JIL sendiri bukan hanya tak pernah berpendapat demikian tapi bahkan tidak setuju dengan ide-ide itu. JIL malah dijadikan nama generik untuk segala ide yang dipandang buruk tentang agama."

Indah nian gaya bahasa yang digunakan. Tapi keindahan bahasa saja tentu tidak menjamin kebenaran isinya. Sebab ide yang nyleneh dari salah seorang pentolan JIL, Luthfie Assyaukanie, dapat dilacak di website JIL yang melecehkan Al Quran dan para ulama yang merupakan pewaris Nabi.

"Sebagian besar kaum Muslimin meyakini bahwa al-Qufan dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara verbatim, baik kata-katanya (lafzhan) maupun maknanya (ma'nan). Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan teologis (al-khayal ad-din) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari formulas! doktrin-doktrin Islam."

Jelas ini merupakan upaya dekonstruksi sumber utama ajaran Islam. Dekonstruksi semacam ini sudah tergolong suatu penghinaan, karena meragukan keabsahan Al Quran. Padahal Allah sendiri secara tegas menyatakan bahwa Al Quran tidak ada keraguan di dalamnya dan Allah pun menjamin keotentikannya hingga hari kiamat

Banyak lagi ide-ide nyleneh dari pentolan-pentolan pengusung JIL yang terang-terangan melecehkan Al Quran, melecehkan Nabi Muhammad, dan ujung-ujungnya menghina Islam. Ulil Abshar Abdalla, Siti Musdah Mulia, Zainun Kamal sama berpendapat bahwa perkawinan beda agama, terutama pernikahan seorang wanita Muslimah dengan laki-laki non-Muslim adalah sah menurut hukum Islam, padahal jelas-jelas di dalam Al Quran Allah melarang jenis pernikahan itu.

Sukidi Mulyadi memproklamirkan 'pluralisme agama sudah merupakan hukum Tuhan yang harus diterima dan 'hukumTuhan itu tak mungkin berubah lagi' (Jawa Pos, 11/1/2004). Ulil menggugat keotentikan Al Quran dan menyerang substansinya ("Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam" dalam Kompas, 18/ 11/2002). Ia juga menyatakan 'semua agama sama, semuanya menuju jalan kebenaran', sehingga Islam bukan agama yang paling benar (Gatra, 21/12/2002).

Sumanto al-Qurtuby menyatakan dalam bukunya, Lobang Hitam Agama, adalah keliru orang menganggap Al Quran itu suci, kesucian yang dilekatkan pada Al Quran adalah 'kesucian palsu'. Hakikat Al Quran, menurut Sumanto, bukanlah teks verbal yang memuat 6666 ayat bikinan Usman melainkan 'gumpalan-gumpalan gagasan'. Tak puas hanya melecehkan Al Quran, ia juga melecehkan Nabi Muhammad dan para sahabat, bahwa 'al-Qurxan hanyalah berisi semacam spirit ketuhanan yang kemudian dirumuskan redaksinya oleh Nabi Muhammad saw', bahwa 'Nabi, para sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah (tajribatul Madinah wa Makkah) pada hakikatnya adalah co-author karena ikut menciptakan al-Qurxan'.

Umat Islam memang wajib mewaspadai sikap permissif yang kebablasan, mewaspadai jalan pikiran segelintir orang yang mengaku Muslim tapi menganggap akalnya berada di atas segala-galanya. Dengan cara akal-akalan mereka menggiring Islam sebagai sumber nilai agar berjalan seiring dengan kemanusiaan universal, bukan sebaliknya agar kemanusiaan berjalan seiring || dengan tuntunan nilai-nilai Islam yang universal. Jadi, dalam benak mereka, nilai-nilai Islam bukan menjadi pedoman bagi kemanusiaan universal, melainkan harus tunduk dan mengintil-ngintil di belakang kemanusiaan universal.

Menurut orang JIL, umat Islam tidak seharusnya hidup sebagai kelompok yang terpisah dari kelompok masyarakat lainnya. Sebagai contoh, mereka memandang Muslimah yang berbusana menutupi auratnya sebagai 'memisahkan diri' dari kelompok masyarakat lain, sementara para wanita yang berbusana buka-bukaan memamerkan bagian-bagian tubuhnya (dada, pusar, paha) tidak dinilai 'memisahkan diri' dari kelompok masyarakat lain, bahkan dianggap itulah masyarakat universal yang berlandaskan humanisme. Para pengusung Islam Liberal memang menganggap busana wanita yang menutupi aurat merupakan budaya Bangsa Arab, bukan wajib hukumnya bagi Muslimah. Luasan maknanya, umat Islam harus menanggalkan tuntunan Al Quran dan menggantinya dengan humanisme, agar dapat diterima menjadi anggota masyarakat universal.

Sangat disayangkan bahwa organisasi-organisasi besar Islam di negeri ini, seperti NU dan Muhammadiyah, tidak berani mengambil sikap yang tegas terhadap anggotanya hanyut dalam sikap permissif yang nyleneh. Ulil Abshar Abdalla adalah kader andalannya Gus Dur, Sukidi Mulyadi adalah aktivis muda Muhammadiyah.

Jelas ini suatu kelemahan dan bila kelemahan tersebut tidak segera dibenahi, tidak mustahil akan berlaku adagium yang berbunyi: Al-bathilu bi al-nizham sayaghlibu al-haqq bila nizham - Kebatilan yang terorganisasi dengan rapi dan dikelola dengan cekatan akan mengalahkan kebenaran yang dibiarkan amburadul.(amanahonline)

rujukan sumber dari http://pondokshabran.org

Senin, 26 Januari 2009

ألكلما ت حسنى لى نفس فى الحيا ت

بسم الله الرحمن الرحيم
ً
تاَجُ الْمُرُوْءَةِ التََّوَاضُعُ
" Mahkota kepribadian adalah tawadhu' "

اَلتَّدْبِِيْرُ نِصْفُ الْمَعِيْشَةْ

" Berpikir itu sebagian dari kehidupan "

اَلتَفَكَّرُ عِبَادَةٌ

" Berpikir adalah ibadah"

تَرْكُ الْجَوَابِ عَلَى الْجَاهِلُ جَوَابٌ

" Tiada memberikan jawaban kepada Orang bodoh adalah jawaban itu sendiri "

تَرْكُ مَا لاَ يَصْلَحُ اَصْلَحُ

"Meninggalkan sesuatu yang tidak pantas itulah yang lebih baik"


Kamis, 22 Januari 2009


بسم الله الرحمن الرحيم

انا اريد جهاد فى فلسطين


ياالله ياربي.........انت العزيز ....انت القوي

لاحول ولاقوة الا با الله العظيم

الله اكبر .....
الله اكبر.....الله اكبر

لاتحزنويا اخواتي.......
فى فلسطين

عيش عزيزا او مت شهيدا و كريما..........
الله غيا تنا !!ا





Rabu, 21 Januari 2009

JANJI OBAMA KEPADA DUNIA

Presiden AS ke-44 Barack Hussein Obama, dalam pidato setelah pengambilan sumpahnya oleh Hakim Agung John Roberts di Capitol Hill, menyatakan akan memimpin AS dengan tidak membuat rancu persoalan keamanan dengan prinsip-prinsip AS yang mematuhi aturan hukum dan hak asasi manusia.

“Prinsip-prinsip itu tetap meliputi dunia dan kita tidak akan menyerahkannya demi keuntungan (bisnis) semata,” kata Obama.

Obama memesankan hal itu tidak hanya pada bangsanya, namun juga kepada seluruh warga dunia, dari kota-kota besar seluruh dunia sampai desa kecil dimana ayahnya dilahirkan di Kenya.

“(Mereka) tahu bahwa Amerika adalah teman semua bangsa dan semua pria, wanita dan anak-anak yang berupaya menggapai masa depan perdamaian dan martabatanya. Kita siap memimpin dunia sekali lagi,” katanya.

Dia berujar, generasi Amerika lalu telah menghadapi bahaya fasisme dan komunisme, namun untuk menghadapi itu mereka tidak hanya menggelar rudal dan tank, namun juga dengan membangun aliansi yang kuat dan sanksi yang kekal.

“Mereka (generasi AS sebelumnya) mengerti bahwa kekuatan kami sendiri tidak dapat melindungi kami, tidak pula bisa mengantarkan kami pada apa yang kami inginkan. Sebaliknya, mereka tahu bahwa kekuatan kami berkembang lewat penggunaan kekuatan secara hati-hati; teladan dan watak rendah hati serta pengendalian diri kami,” katanya.

Dipandu oleh prinsip-prinsip itu, demikian Obama, Amerika bisa mengatasi ancaman-ancaman baru yang menuntut upaya, kerjasama dan pemahaman antar bangsa yang lebih besar.

“Kami akan mulai secara bertanggungjawab menyerahkan Irak pada rakyatnya dan menempa perdamaian yang sulit dicapai di Afghanistan. Dengan para sahabat dan mantan musuh, kami akan bekerja tanpa lelah guna mengurangi ancaman nuklir dan mengendalikan hantu planet yang memanas,” ujarnya.

Obama menandaskan, AS tidak perlu merasa bersalah atas gaya hidup atau caranya mempertahankan diri. Pesan ini ditujukan pada kekuatan manapun yang menggunakan cara-cara teror dan membantai orang-orang tak berdosa demi tujuan politiknya.

“Kami katakan padamu bahwa semangat kami lebih kuat dan tidak bisa dipatahkan, kalian tak bisa menghabisi kami dan kami akan mengalahkan kalian,” tandas Obama.

Presiden baru AS ini menyatakan, Amerika adalah bangsa kuat yang ditempa oleh pengalaman buruk semasa perang saudara dan diperkaya aneka bahasa dan budaya sehingga harusnya AS belajar menciptakan perdamaian untuk kemudian memainkan peran sebagai pembawa era baru penuh perdamaian.

“Kepada dunia Muslim kami mengupayakan jalan baru yang lebih maju berdasarkan kepentingan bersama dan saling pengertian,” kata Obama.

Sebaliknya, kepada para pemimpin dunia yang menanam konflik atau menyalahkan kemunduran bangsanya kepada Barat, Obama berkata, “ketahuilahlah rakyat anda akan menilai anda dari apa yang anda bangun, bukan dari apa yang anda hancurkan.”

Obama juga mengingatkan para penguasa yang korup sebagai kalangan yang berada di sisi gelap sejarah, namun AS siap membantu mereka jika mereka mau meninggalkan prilaku korup itu.

Dia juga menjanjikan bantuan penuh kepada negara-negara miskin dan tidak akan membiarkan kesenjangan sosial terlalu lebar serta berperan dengan bagian dunia lainnya dalam menjaga kualitas lingkungan.

“Kepada bangsa-bangsa yang menikmati (kekayaan) relatif banyak seperti yang kami (AS) nikmati, kami katakan tidak boleh lagi masa bodoh terhadap nasih buruk yang terjadi di luar perbatasan kami. Kami juga tidak boleh mengkonsumsi sumber daya dunia tanpa memperhatikan dampaknya. Untuk dunia yang berubah, kita mesti berubah.” (Antara News/id/toeb), Posting 21/1/2009 (Kominfo-Newsroom).www.depkominfo.go.id.

Minggu, 18 Januari 2009

AKU INGIN MENJADI


Jika Aku Menjadi.....

Mujahid sejati, lukaku dan darahku yang membasahi bumi Suci ini akan menjadi saksi di akhirat nanti....

Jika aku menjadi.....
seorang tentara Israel,,
Pastilah hatiku ini takkan sampai hati membunuh bayi sekecil ini..




Jika aku menjadi.....
seorang tentara Israel, Tak perlu aku melukis tembok dengan darah............
atau menyakiti anak-anak yang tak berdosa seperti ini...



membiarkan terjadi pertumpahan darah dimana-mana...
dan membiarkan mereka menangis ketakutan...
sendirian...
ditengah orang-orang yang tidak dia kenal..
kehilangan ayah, ibu... serta saudara..




ya Allah...
seandainya saja tentara Israel punya hati nurani...
tapi memang hati mereka tlah membatu...
sehingga tak memiliki nurani...

namun aku yakin,,
suatu hari nanti akan sampailah saat itu...
Dimana semua darah dan air mata itu akan kau ganti
dengan janji Mu ya Allah...

Dari Abu Hurairah bahwa Raslullah Saw bersabda : “ Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan Yahudi, maka kaum Muslimin berhasil membunuh mereka sehingga Yahudi bersembunyi di balik pohon dan batu. Lalu batu atau pohon itu berkata : Wahai Muslim.. Wahai Abdullah… ini Yahudi sembunyi di belakangku, maka segera bunuh dia, kecuali gharqad karena ia adalah dari pohon Yahudi." (H.R. Muslim).

ZIONIS YAHUDI !! FUCK YOU ISRAEL

Kesombongan Yahudi

Banyak kesombongan yang dilakukan oleh kaum terlaknat ini, menuduh Allah dengan tuduhan yang tidak pantas. Mereka menyatakan bahwa Allah itu terbelenggu dan fakir. Allah menginformasikan dalam Al Qur’an tentang tuduhan mereka itu, “Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu..”(QS. Al Maidah (5) : 64). Di ayat lain Allah menegaskan, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya". (QS. Ali Imron (3) : 181).

Dalam keyakinan tentang ketuhanan pun mereka memfitnah dan menuduh Allah dengan keji. Mereka menuduh bahwa Uzair adalah anak-Nya, padahal Dia suci dari tuduhan itu. “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu” (QS. At Taubah (9) : 30).

Mereka pun bersikap sinis dan congkak terhadap para pembawa risalah Allah. Selain durhaka, membunuh para Nabi dan menghalangi orang-orang yang mengibadahi Tuhannya, adalah sikap yang mereka lakukan. Allah SWT berkalam dalam Al Qur’an mulia lagi dimuliakan, “Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (QS. Al Maidah (5) : 24). Di ayat lain dinyatakan, “Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al Baqarah (2) : 61)



Yahudi tidak henti-hentinya berbuat kerusakan. Mereka pun membunuh bayi-bayi yang tak berdosa, memperkosa dan melecehkan kehormatan muslimah, dan menghinakan manusia lain yang tidak bersalah, seperti yang kita saksikan dan dirasakan oleh saudara-saudara muslim di Palestina. Tidak cukup disitu, bangsa yang dilaknat inipun, merusak syi’ar-syi’ar Agama Allah dan menodai kesucian Masjid Al Aqsha, kiblat pertama umat Islam.

Banyak lagi kecongkakan mereka dengan berbagai alasan, yang diabadikan Al Qur’an. Diantara sekian banyak alasan itu, mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan masuk neraka kecuali hanya beberapa hari yang telah ditentukan saja. Allah menegaskan, “Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?". (QS. Al Baqarah (2) : 80).

ISRAEL GO OUT GAZA




Rabu, 07 Januari 2009